RUPIAH lanjut melemah untuk hari yang kedua di tengah Kekhawatiran melambatnya pemulihan ekonomi global. Sentimen tersebut menumbangkan pasar saham global, serta meredam permintaan aset negara berkembang.
Mata uang Garuda jatuh 0,1% ke level Rp 8.557 per dollar AS pada pukul 10.27 di Jakarta. Bahkan, pada awal perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah sempat menyentuh level terlemahnya sejak 10 Agustus di Rp 9.570 per dollar AS.
Indeks saham regional MSCI Asia Pasifik mengalami koreksi tertajam sejak 8 Agustus, setelah indeks kepercayaan konsumen AS bulan ini jatuh ke level terendah sejak resesi 2009. Sebelumnya, pada 16 Agustus, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga menyebut perlambatan ekonomi global kemungkinkan akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selama Agustus ini, rupiah bahkan sudah tertekan 0,6%, lantaran dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia mencapai US$ 548 juta hingga 18 Agustus.
Kepala treasury PT Bank DBS Indonesia Wiwig Santoso menyebut, semua mata uang di kawasan regional ini lebih melemah karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
No comments:
Post a Comment